Hujan merupakan satu dari sekian proses fenomena alam yang sering terjadi. Sedari kecil kita bertanya-bertanya bagaimana proses turunnya hujan, karna hingga saat ini manusia hanya dapat memberikan hipotesis mengenai terjadinya turunnya hujan tersebut.
Meninjau dari keilmuan sains, hujan terbentuk oleh proses sebuah penguapan di permukaan bumi dari wilayah perairan, tumbuhan atau daratan. Proses turunnya hujan berhubungan dengan siklus air atau siklus hidrologi. Siklus tersebut menyebabkan turunnya air ke atmosfer ke permukaan bumi.
Al-Qur’an menjelaskan beberapa Ayat yang menyinggung tentang fenomena alam, termasuk hujan yang telah disebutkan secara detail. Terdapat 2 Ayat yang menjelaskan turunya hujan antara lain surah, Ar-Rum Ayat 30 dan Surat Az-Zukhruf Ayat 11.
“Allah lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hambaNya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 48)
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan), lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 11)
Dalam kedua Ayat di atas, hujan disebut-sebut sebagai fenomena alam yang memberikan keberkahan dan juga manfaat baik terhadap manusia, ekosistem alam, dan juga dunia.
Tatkala turun hujan, Rasulullah berdoa agar hujan yang turun dari langit atas kehendak Allah SWT, menjadi hujan yang senantiasa disertai dengan kemanfaatan.
Telah diceritakan oleh Abdah, dari Mis’ar, dari Miqdam bin Syuraih, dari ayah Syuraih, bahwasanya Nabi Muhammad ketika melihat turun hujan, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Ya Allah jadikan hujan ini, hujan yang memberikah manfaat dan berkah.