Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, terutama memperkuat program unggulan Pondok Pesantren Asshomadiyah menjalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bangkalan, Jawa Timur.
STKIP Bangkalan berdiri pada 10 Mei 1993, merupakan perguruan tinggi swasta yang bernaung dibawah Yayasan Persatuan Guru Republik Indonesia (YPLP-PT PGRI) Bangkalan, Jawa Timur mengelola bidang akademik dan non akademik secara otonom, beralamat di Jl. Soekarno Hatta Nomor 52 Bangkalan Jawa Timur.
Pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah, KH. Muad Makki mengungkapkan kerjasama ini merupakan trobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Asshomadiyah.
“Asshomadiyah selama ini baru menyelenggarakan pendidikan dari kelombok belajar, PAUD, SDIT, SMP, SMA dan MA dan kami tingkatkan ke perguruan tinggi, agar santri Asshomadiyah dapat pendidikan yang lebih baik lagi kedepannya,” kata Kiai Muad
Lebih lanjut Kiai Muad menjelaskan kerjasama penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi di Asshomadiyah ini untuk tiga program studi, yaitu Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
“agar kegiatan perkuliahan bisa dilaksanakan di Pondok Pesantren Asshomadiyah, tahun pertama ini (Semester Ganjil 2023/2024) setiap jurusan setidaknya harus ada 20 mahasiswa, kalau tidak terpenuhi kuotanya maka perkulihan akan dilakukan di kampus STKIP, kami sedang bekerja memenuhi kuota tersebut,” ungkap Kiai Muad
Kiai Muad akan menerapkan kebijakan semua mahasiswa dan mahasiswi tinggal di asrama ponpes Asshomadiyah. ini untuk memastikan kegiatan perkuliahan berjalan lacar dan tertib.
“agar para santri menyelesaikan mengenyam pendidikan di Asshomadiyah, selama ini khusus untuk santri yang meghafal Qur’an kita carikan peluang di kampus-kampus, sekarang mereka tetap bisa melanjutkan hafalan sekaligus kuliah di Asshomadiyah, sehingga tidak terputus hafalannya” tegas Kiai Muad
Program studi bahasa Inggris akan di Integrasikan dengan program unggulan ponpes Asshomadiyah, yaitu tahfidzul Qur’an.
“khusus prodi bahasa Inggris untuk menyempurnakan program unggulan tahfidz Al-Qur’an yang selama ini sudah berjalan, kami integrasikan bahasa Inggris dengan tahfidz Qur’an. program ini khusus untuk santri putri yang akan atau sedang menghafal Al-Qur’an, mereka mendapat beasiswa (fully funded scholarships) baik itu uang masuk, jas almamater, biaya kuliah, uang sertifikat toefl, makan sehari-hari, dll” jelas Kiai Muad
Program khusus ini kami harapkan bisa meningkatkan mutu santri terutama dalam penguasaan bahasa tidak hanya bahasa lokal, Indonesia tetapi juga bahasa asing seperti Bahasa Inggris. kedepan juga bahasa Arab.
Program studi PGSD, respon dari keprihatinan Kiai Muad terhadap santri-santri yang mengabdi menjadi pendidik, sementara karena ijazah mereka tidak bisa mendapat hak-hak mereka dari Negara, seperti sertifikasi dan peluang P3K karena tidak bisa terdaftar di dapodik. Selain itu, saat ini rata-rata Desa di bangkalan terdapat 5 Sekolah Dasar, semoga PGSD Asshomadiyah bisa berkontribusi dengan menyuplai guru ke desa-desa.
Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia sangat penting karena Bahasa Indonesia selama ini menjadi materi wajib untuk semua jenjang pendidikan, sehingga prodi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru bahasa Indonesia.
Dalam keterangannya Kiai Muad menyampaikan, untuk pendanaan program baru di ponpes Asshomadiyah, akan dilakukan melalui beberapa skema, yaitu, kerjasama dengan pemerintah melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan menggalang sumber pendanaan dari para donator yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan.