Bekasi, 20 Juni 2025 – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar pesantren dan nahdliyin berduka atas berpulangnya KH. Muhammad Yasin Nur, Lc. bin KH. Nurkholis Yasin, cucu dari almaghfurlah KH. Makki Syarbini — pendiri Pondok Pesantren Asshomadiyah di Burneh, Bangkalan — dari jalur Ibu Nyai Hj. Maimunah Makki. Almarhum meninggal dunia pada Rabu, 18 Juni 2025, meninggalkan kesan mendalam bagi umat dan para santrinya.
KH. Muhammad Yasin Nur memulai perjalanan intelektual dan spiritualnya dari Bangkalan, Madura. Setelah menempuh pendidikan formal di daerah kelahirannya, beliau melanjutkan nyantri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, di bawah asuhan KH. Khafabi Makhrus. Tidak berhenti di situ, semangat belajar membawa beliau hingga ke Negeri Yaman dan berhasil meraih gelar akademis Lc. (Licentiate) dari Universitas Al Ahqaf di Tarim, Hadhramaut, Republik Yaman.
Sepulang dari Yaman, KH. Muhammad Yasin Nur menikah dengan Nyai Hj. Neily Muqoffi dan memiliki seorang putra bernama Muhammad Najmu Tsaqib, yang kini berusia 10 tahun. Berbekal ilmu agama yang mendalam dan pribadi yang alim serta kharismatik, beliau aktif berdakwah dan mengabdikan dirinya untuk umat, khususnya di daerah Bekasi dan sekitarnya.
Beliau juga mendirikan Pondok Pesantren Al‑Fath Jalen di Tambun, Bekasi, sebagai tempat untuk menggembleng para santri dalam mempelajari agama dan memperkokoh akhlak. Saat ini, Yayasan Pondok Pesantren Al‑Fath Jalen menaungi tidak kurang dari 2.000 santri/siswa mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMK.
Berkat keilmuan dan pengabdian beliau, KH. Muhammad Yasin Nur diangkat sebagai anggota Syuriah PCNU Kabupaten Bekasi dan menjabat sebagai Ketua Umum Forum Pengasuh Pesantren (FPP) Kabupaten Bekasi.
KH. Abdullah Muad Makki, Pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah yang juga pamannya, menyampaikan duka dan kesannya:
“Kita tidak menyangka Kiai Yasin akan secepat ini meninggalkan kita semua, tetapi saat ini kita perlu meneruskan perjuangan yang telah dilakukan oleh beliau, khususnya Pondok Pesantren Al‑Fath Jalen yang telah dirintis dan dikembangkan oleh almarhum.”
Kepergian KH. Muhammad Yasin Nur meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi keluarga, para santri, dan umat Islam yang pernah merasakan bimbingan dan teladan dari almarhum. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah beliau, mengampuni dosa‑dosanya, dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi‑Nya. Al‑Fatihah.