Pada peringatan Hari Santri 22 Oktober 2024, KH. Muad Makki, pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah, menyampaikan pesan yang mendalam kepada para santri di seluruh Indonesia khuusnya santri Ponpes Asshomadiyah. Dalam pesannya, beliau menekankan pentingnya akhlak yang baik, sikap tawadhu’, serta istiqomah dalam menjalani kehidupan.
“Santri itu harus punya akhlak yang baik, memiliki jiwa yang tawadhu’, serta tetap istiqomah dalam setiap langkah hidupnya. Selain itu, santri harus memiliki etos kerja yang tinggi, sabar, dan selalu bersyukur dalam menjalani kehidupan,” ujar KH. Muad Makki, Selasa (22/10/2024)
Pesan ini bukan hanya berlaku di lingkungan pesantren, tetapi juga bagi santri yang sudah berkiprah di masyarakat. KH. Muad Makki menegaskan bahwa seorang santri harus mampu menjadi teladan, tidak hanya dalam hal keilmuan agama, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari.
Sebagai contoh konkret dari keberhasilan santri dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, KH. Muad Makki menyebutkan sosok Nyai Hj. Dra. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saat ini, yang merupakan santri dan keluarga Pesantren Asshomadiyah. Keberhasilannya di dunia politik dan pemerintahan, menurut KH. Muad Makki, adalah bukti bahwa santri bisa berperan aktif dalam berbagai sektor.
“Keberhasilan Hj. Arifatul Choiri Fauzi adalah kebanggaan bagi seluruh keluarga besar Asshomadiyah dan membuktikan bahwa santri mampu bersaing dan berkontribusi di tingkat nasional. Ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang dan mengabdi dengan penuh keikhlasan dan kerja keras,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, KH. Muad Makki juga mengajak para santri untuk terus meningkatkan kemampuan diri, baik dalam ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Menurut beliau, santri yang sukses adalah mereka yang mampu menjaga akhlaknya, memperkaya ilmunya, dan berkontribusi bagi masyarakat luas.