Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) menggelar pertemuan dengan para pengusaha tembakau Madura di Pondok Pesantren Nurul Amanah, Basanah, Tanah Merah, Bangkalan, di bawah asuhan KH. Jazuli Nur, Lc., Sabtu (20/92025)
Hadir dalam pertemuan tersebut KH. Muad Makki, Pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah, bersama sejumlah kiai serta tokoh masyarakat. Pertemuan ini menjadi ruang dialog strategis antara kalangan pesantren, ulama, dan pengusaha tembakau mengenai masa depan komoditas tembakau Madura.
Dalam paparannya, perwakilan pengusaha tembakau menegaskan harapannya agar pemerintah memperjuangkan terbentuknya kawasan ekonomi khusus (KEK) tembakau Madura. Mereka menilai, keberadaan KEK ini penting untuk memberikan nilai tambah, meningkatkan daya saing, serta memperkuat kesejahteraan petani tembakau Madura.
“Kami ingin perjuangan ini tidak berhenti di tingkat daerah, melainkan diperjuangkan hingga tingkat nasional. KEK Tembakau akan menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan industri dan kesejahteraan masyarakat Madura,” ujar salah satu pengusaha.
KH. Muad Makki dalam kesempatan itu menegaskan bahwa pesantren akan selalu mendukung perjuangan yang berpihak kepada kesejahteraan masyarakat. “Tembakau bagi Madura bukan hanya soal komoditas, tetapi juga menyangkut hajat hidup banyak orang. Kita ingin Madura tidak hanya dikenal sebagai penghasil tembakau, tetapi juga mampu mengolahnya dengan nilai tambah. KEK Tembakau adalah jalan yang harus kita perjuangkan bersama,” ungkapnya.
Pertemuan ini sekaligus menunjukkan peran pesantren dalam mengawal isu-isu strategis ekonomi lokal, khususnya terkait tembakau yang menjadi komoditas unggulan Madura. Bassra berkomitmen menjembatani kepentingan umat, petani, dan pengusaha agar aspirasi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah.