Di Mana Allah Menempatkanmu

Ibnu Atha’ilah al-Iskandari dalam Al-Hikam menulis mengatakan: إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَعْرِفَ قَدْرَكَ عِنْدَهُ فَانْظُرْ فِيمَا يُقِيمُكَ “Jika engkau ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikan di mana Dia menempatkanmu.” Kalimat ini mengajak kita berhenti sejenak dari keluh dan perbandingan. Sering kali kita merasa hidup tak adil, rezeki seret, posisi tak naik-naik, rencana gagal. Tapi…

Read More

Wamin Ta’dzīmi Syaikh, Ta’dzīmu Aulādihi: Adab Tasawuf di Tengah Modernitas

Dalam khazanah tasawuf, ada sebuah ungkapan yang menggambarkan kedalaman adab seorang murid terhadap gurunya: وَمِنْ تَعْظِيمِ الشَّيْخِ تَعْظِيمُ أَوْلَادِهِ Termasuk memuliakan seorang guru adalah memuliakan anak-anaknya. Ungkapan ini berakar dari tradisi adab al-‘ilm yang hidup di kalangan para sufi dan ulama. Dalam pandangan mereka, ilmu bukan sekadar transmisi pengetahuan, tetapi juga warisan cahaya (nūr) yang…

Read More

Berserah Diri Pada Allah

“Istirahatkan dirimu dari kesibukan mengurusi duniamu. Urusan yang telah diatur Allah tak perlu kau sibuk ikut campur” Al-Hikam, Ibnu Atha’illah Al-Iskandari.  Istirahat sejenak dari hiruk-pikuk urusan dunia adalah sebuah kebijaksanaan yang sering kali kita lupakan. Terlalu tenggelam dalam kesibukan mengejar materi, jabatan, atau ambisi pribadi bisa membuat kita kehilangan keseimbangan dalam hidup. Padahal, setiap manusia…

Read More