Lailatul Qadar: Malam Kemuliaan yang Dinanti Umat Muslim

Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang paling dinanti oleh seluruh umat Muslim. Malam ini dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr:3)

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.


Pada malam tersebut, Allah SWT menjanjikan keberkahan, rahmat, dan ampunan yang sangat besar bagi siapa saja yang menghidupkannya dengan ibadah.

Namun, kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi tidak dapat diprediksi secara pasti. Rasulullah SAW hanya memberikan petunjuk bahwa malam ini turun pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak doa agar tidak melewatkan malam penuh kemuliaan ini.

Kaidah Menentukan Lailatul Qadar Menurut Imam Al-Ghazali

Meskipun waktunya tidak bisa dipastikan, Imam Al-Ghazali dalam kitab I’anatut Thalibin memberikan panduan mengenai perkiraan jatuhnya Lailatul Qadar berdasarkan hari pertama bulan Ramadhan. Panduan ini juga digunakan oleh Syekh Abu Hasan asy-Syadzili dan dianggap cukup akurat. Berikut pembagian malam Lailatul Qadar menurut Imam Al-Ghazali:

Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.

Jika awal Ramadhan hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.

Jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.

Jika awal Ramadhan hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.

Jika awal Ramadhan hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.

Syekh Abu Hasan asy-Syadzili mengakui bahwa kaidah ini telah terbukti tepat selama hidupnya, sehingga banyak ulama yang mengikuti metode ini sebagai salah satu cara mendekati kepastian datangnya Lailatul Qadar.

Menjaga Kemuliaan Ramadhan Hingga Akhir

Meskipun Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa, kemuliaan bulan Ramadhan tidak hanya terletak pada satu malam saja. Bulan ini merupakan kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk memperbanyak ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah, serta meningkatkan kepedulian sosial.

Ramadhan seharusnya menjadi momentum untuk memperbanyak shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Namun, tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan ibadah sosial seperti bersedekah, membantu sesama, serta mempererat silaturahmi. Rasulullah SAW telah mencontohkan bahwa di bulan Ramadhan, beliau semakin dermawan dan selalu berusaha memberikan manfaat bagi orang lain.

Dengan menjaga ibadah hingga akhir Ramadhan, seorang Muslim tidak hanya berpeluang mendapatkan Lailatul Qadar tetapi juga memastikan dirinya meraih keberkahan bulan suci secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan sisa Ramadhan dengan sebaik-baiknya, semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *