Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati kompleks Pondok Pesantren Asshomadiyah, Burneh, Bangkalan, pada Selasa malam (29/4), dalam rangka Haul Akbar KH. Makki Syarbini ke-47 dan para masyayikh pesantren. Suasana khidmat dan penuh semangat semakin terasa dengan penampilan Pagelaran Seni Islami Ishari NU yang membawakan syair-syair shalawat sebagai bentuk ekspresi cinta kepada Rasulullah dan ulama.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang mengenang jasa para pendiri pesantren, tetapi juga sebagai media syiar Islam, penguatan tradisi keilmuan, dan pelestarian seni budaya yang menjadi warisan para ulama terdahulu.
KH. Muad Makki, Pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah, menekankan pentingnya momentum haul sebagai sarana mempererat tali silaturahmi dan memperkuat semangat keilmuan.
“Kami berharap haul ini membawa keberkahan bagi keluarga besar pesantren, para santri, alumni, dan seluruh masyarakat. Ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga tradisi keilmuan dan syiar Islam yang telah diwariskan para masyayikh,” ujar KH. Muad Makki.
Selain pengajian umum dan doa bersama, acara juga menampilkan ragam seni tradisional dari Ishari NU yang disambut antusias oleh para hadirin. Kesenian ini diyakini mampu menjaga spiritualitas sekaligus identitas budaya Islam Nusantara.
Sementara itu KH. M. Islah Nur, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi penyegar spiritual di tengah dinamika zaman.
“Haul bukan hanya mengenang, tapi menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan keteladanan para ulama. Seni Ishari adalah bagian dari itu. Tradisi ini harus terus dirawat,” ucapnya.
Haul rangkaian acara haul pembacaan tahlil dan doa bersama, menghadirkan suasana haru dan kekhusyukan yang mendalam, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan keilmuan, spiritual, dan budaya yang telah ditanamkan oleh KH. Makki Syarbini dan para masyayikh Pondok Pesantren Asshomadiyah.
