KH. Muad Makki, Pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah menghadiri diskusi penting bertajuk Kelanjutan Provinsi Madura dan Isu-isu Strategis terkait Kepulauan Madura yang diselenggarakan oleh Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, pada Sabtu pagi (24/5/25).
Diskusi yang digelar di ruang rapat Rektor UTM ini turut dihadiri oleh Bupati Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep serta Rektor UTM beserta jajaran pimpinan universitas, Ketua Umum Bassra RKH. M. Rofii Baidlowi, Sekretaris Bassra KH. Mudzir Rofii, serta sejumlah ulama dan tokoh penting dari berbagai pesantren dan wilayah di Madura.
Acara ini menjadi forum strategis untuk membahas kembali gagasan pembentukan Provinsi Madura serta isu-isu krusial lain yang berkaitan dengan masa depan dan kesejahteraan masyarakat Madura. Dalam sambutannya, Rektor UTM menyampaikan bahwa UTM sebagai institusi akademik siap menjadi ruang terbuka bagi dialog dan kajian strategis untuk kemajuan Madura.
Sementara itu, Ketua Bassra RKH. M. Rofii Baidlowi menekankan pentingnya sinergi antara kalangan pesantren, tokoh masyarakat, dan institusi pendidikan tinggi dalam merumuskan langkah-langkah ke depan terkait perjuangan pembentukan provinsi dan penguatan otonomi daerah.
Pengasuh Asshomadiyah, KH. Muad Makki dalam kesempatan tersebut, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pendekatan yang komprehensif, berlandaskan nilai keislaman dan kearifan lokal dalam setiap upaya perubahan kebijakan untuk Madura. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran ulama dalam menjaga arah perjuangan agar tetap pada semangat keumatan dan kebangsaan.
Diskusi berlangsung dinamis dan penuh semangat, menandai langkah awal dari rangkaian forum yang akan terus digelar oleh Bassra untuk memperkuat agenda-agenda strategis pembangunan Madura.