Pondok Pesantren Asshomadiyah kembali menghidupkan tradisi keilmuan Islam klasik dengan menyelenggarakan kajian Kutubut Turāth atau kitab kuning secara rutin pada tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Baitul Karim dan terbagi dalam dua sesi utama: ba’da Subuh dan ba’da Isya.
Kajian Ba’da Subuh
Setiap Jumat dan Ahad pagi selepas salat Subuh, para santri dan jamaah mendapatkan santapan ilmu dari dua kitab penting:
Hari Jumat: Kajian kitab “Manba’ al-Sa’ādah” karya Dr. K.H. Faqihuddin Abd. Qodir, yang membahas kebahagiaan dalam perspektif Islam.
Hari Ahad: Kajian kitab “Al-Muqaddimah al-Hadhramiyyah” karya al-‘Allāmah al-Syaikh Abdullah Ba Fadl al-Hadhrami dengan syarah “al-Minhāj al-Qawīm” oleh Imam Ibn Hajar al-Haitami, membahas fiqih mazhab Syafi’i secara mendalam.
Kedua kajian tersebut diasuh oleh Dr. K.H. Abu Dzarrin al-Hamidy, M.Ag, salah satu dewan pengasuh PP Asshomadiyah.
Hidupkan Malam dengan Ilmu dan Dzikir
Setelah vakum cukup lama, kajian kitab kuning ba’da Isya kini kembali digelar setiap malam dengan variasi kegiatan yang memperkaya spiritualitas dan wawasan santri:
Jumat malam Sabtu: Pembacaan Aurād (wirid-wirid pilihan).
Sabtu malam Ahad: Kajian kitab “Nūr al-Zhalām Syarḥ ‘Aqīdah al-‘Awām”, diasuh oleh Ust. Mahmudi Haqiqi.
Ahad malam Senin: Malam Lailatul Khitobah, ajang pelatihan retorika dan penyampaian dakwah bagi para santri.
Senin malam Selasa: Pembacaan Aurād.
Selasa malam Rabu: Pembacaan Sholawat Burdah, syair cinta Rasul karya Imam al-Bushiri.
Rabu malam Kamis: Kajian kitab “Maqāshid al-Shawm”, membahas hakikat dan tujuan puasa, diasuh oleh Ust. Mahdlor.
Kamis malam Jumat: Pembacaan Yasin, Tahlil, dan Maulid al-Dībā’ī sebagai bagian dari tradisi dzikir dan mahabah.
Dukungan Pengasuh
Pengasuh Pondok Pesantren Asshomadiyah, KH. Muad Makki, menyambut positif dimulainya kembali kegiatan kajian Kutubut Turāth ini. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan:
“Kajian kitab kuning adalah ruh dari pesantren. Melalui pengajian ini, para santri tidak hanya mendapatkan ilmu, tapi juga keberkahan dari para penulis kitab yang luar biasa dalam keilmuannya dan ketakwaannya. Saya berharap seluruh santri aktif mengikuti dan menjadikan majelis ilmu ini sebagai ladang keberkahan dan jalan membentuk karakter.”
Dengan dukungan penuh dari para pengasuh dan semangat para asatidz, PP Asshomadiyah berkomitmen terus menjaga warisan keilmuan Islam dan mencetak generasi yang alim, saleh, dan bermanfaat bagi umat.