Di Mana Allah Menempatkanmu

Ibnu Atha’ilah al-Iskandari dalam Al-Hikam menulis mengatakan:

إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَعْرِفَ قَدْرَكَ عِنْدَهُ فَانْظُرْ فِيمَا يُقِيمُكَ

Jika engkau ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikan di mana Dia menempatkanmu.”

Kalimat ini mengajak kita berhenti sejenak dari keluh dan perbandingan. Sering kali kita merasa hidup tak adil, rezeki seret, posisi tak naik-naik, rencana gagal. Tapi Ibnu Atha’ilah mengingatkan, mungkin justru di situlah Allah sedang mengajarkan sesuatu yang tak bisa kita pelajari dalam kemudahan.

Tempat dan keadaan kita bukan kebetulan. Bisa jadi Allah menempatkanmu di posisi kecil agar hatimu tetap rendah, atau di tengah kesulitan agar sabarmu matang. Kadang pula Dia menaruhmu di tengah kelapangan, untuk melihat apakah syukurmu sungguh atau hanya di bibir.

Yang penting bukan di mana kita berdiri, tapi bagaimana kita menyikapi tempat itu. Bila dalam kesempitan hatimu tetap tenang dan berharap hanya pada Allah, maka di situlah kemuliaanmu. Sebaliknya, bila dalam kemudahan hatimu jauh, mungkin itulah tanda peringatan lembut.

Hidup ini bukan sekadar soal tinggi atau rendah, tapi tentang makna dan kesadaran. Maka lihatlah hidupmu bukan dengan kacamata dunia, tapi dengan pandangan hati. Setiap posisi adalah amanah ruang untuk mengenal diri dan mengenal Allah.

Karena pada akhirnya, bukan tempat yang membuatmu mulia, tapi hatimu yang membuat tempat itu bernilai. Dan mungkin, di mana pun engkau berada sekarang di situlah Allah sedang menempatkanmu untuk tumbuh.

Penulis: Badiul Hadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *